Senin, 28 Agustus 2017

Kanjeng Lele Management Profil

Kanjeng Lele Management (KLM) merupakan suatu bentuk usaha yang bergerak di bidang perikanan tawar. Usaha ini pada mulanya berjalan pada sektor pembenihan ikan dengan hasil produksi berupa bibit lele siap tebar. Produksi dalam sektor tersebut memang sengaja difokuskan oleh pihak management dalam melihat perkembangan dunia perikanan air tawar yang semakin berkembang terutama pada komoditas ikan lele.

KL Management berkantor di Dsn. Bendo, Ds. Mojorejo, Kec. Modo, Lamongan Jawatimur. Pusat kegiatan dan produksi di lakukan di wilayah ini tidak terlepas dari faktor sumber daya alam berupa kualitas air yang baik yang  cukup mendukung bagi dunia perikanan air tawar. Kantor tersebut merupakan rumah dengan kolam pembenihan insentif milik pendiri KL Management sebagai basis kegiatan produksi, administrasi dan pemasaran produk yang dihasilkan.

Selain berfokus pada kegiatan budidaya perikanan KL Management juga melakukan kegiatan usaha berupa penjualan berbagai kebutuhan dunia perikanan air tawar. Salah satu produk yang menjadi unggulan adalah tepung ikan yang merupakan salah satu sumber nutrisi bagi pertumbuhan ikan. Tepung ikan mampu menjadi sumber protein hewani bagi ikan ketika digunakan sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan pelet.

Lele merupakan ikan yang lebih cenderung masuk ke dalam kategori hewan karnivora karena membutuhkan asupan protein yang cukup tinggi untuk mendapatkan pertumbuhan yang ideal. Kebutuhan protein bagi pertumbuhan lele yang ideal berkisar pada angka 30-35%, kebutuhan ini jauh lebih besar dari kebutuhan protein ikan lain seperti ikan nila yang berkisar pada angka 15-20% saja. Dengan terpenuhinya kebutuhan protein dalam menu pakan yang disediakan pada budidaya lele, diharapkan dapat diperoleh pertumbuhan dan perkembangan ikan yang optimal.

Ketersediaan pakan menjadi salah satu kebutuhan paling besar yang harus dikeluarkan dalam budidaya ini. Dengan fcr 1% dimungkinkan ikan budidaya akan membutuhkan pakan sebanyak 1 ton untuk menghasilkan produksi ikan 1 ton juga. Hal ini jelas bukan merupakan angka kebutuhan yang kecil apalagi ketika budidaya dilakukan dalam jumlah yang besar.

Penggunaan pakan pabrikan saja jelas akan menjadi salah satu hal yang sangat memberatkan bagi petani budidaya, apalagi dengan dengan mahalnya harga untuk mendapatkan pelet berkualitas bagus. Banyak orang akan berfikir berulang kali untuk terjun di dunia budidaya ini dengan melihat fakta di  lapangan berupa banyaknya kebutuhan pakan ikan dengan harga pelet yang begitu tinggi. Oleh sebab itu KL Management disamping melakukan kegiatan budidaya perikanan juga mencoba menghadirkan berbagai terobosan untuk memecahkan masalah tersebut.

Tepung ikan menjadi salah satu jawaban dalam mengatasi kebutuhan pakan dalam budidaya lele yang begitu besar. Melalui pengelolaan pakan secara mandiri dengan berdasarkan pada acuan kebutuhan nutrisi dalam budidaya lele diharapakan mampu menekan biaya produksi yang akan dikeluarkan. Maka dari itu KL Management selalu mencoba menjawab berbagai kebutuhan dalam dunia perikanan air tawar melalui kegiatan produksi bibit lele yang sehat dan berkualitas dan tepung ikan dengan kandungan protein 50% up untuk mendukung kesuksesan para pembudidaya dalam dunia perikanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara menentukan induk lele yang baik

Kualitas induk lele sangat berpengaruh pada alur kegiatan budidaya. Induk lele yang baik idealnya berasal dari induk pokok (parent stock) y...